Rabu, 05 Agustus 2009

Khutbah

.

KESADARAN TAUHID

MERUPAKAN PENGENDALI KESERAKAHAN DUNIAWI


Oleh :

R. JAYA RAHMAT, S.Ag, M.Hum.


Allahu Akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, wa lillahil hamd.

Tak ada untaian kata dan rasa yang lebih mulia kita ucapkan selain ucapan dan rasa syukur kehadirat Allah SWT. Dia lah yang telah memberikan kenikmatan serta kebahagiaan baik lahir maupun batin, nikmat dan bahagia yang tak dapat diperoleh dari siapapun, sehingga pada pagi ini kita berkumpul ditempat yang mulia dan penuh rahmat ini untuk melaksanakan shalat idul adlha, seraya mengumandangkan takbir, tasbih dan tahmid, mengagungkan dan mengesakan Allah rabbul alamin.

Salawat serta salam kita sampikan kepada rasul tercinta Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya, sebagai perwujudan kehendak kita untuk mengikuti jejak beliau, mencontoh sifat dan keikhlasannya serta semangat pengorbanan yang tiada tara dalam menegakkan kalimatullah, semangat yang lebih mengedepankan kepentingan sosial, semangat untuk mempersatukan ummat dibawah panji kemanusiaan dan nilai-nilai Islam.

1

Allahu Akbar,Allahu Akbar,Allahu Akbar, wa lillahil hamd.

Pada hari ini saudara-saudara kita yang menunaikan ibadah haji telah berada di Mina dan Makkatul Mukarramah setelah melaksanakan wukuf di Arafah kemarin. Mereka mengalami suasana bahagia dan haru. Mereka berasal dari berbagai penjuru dunia dari berbagai suku bangsa dan corak budaya, mereka membawa tradisi dan bahasa yang berbeda, mereka terdiri dari berbagai kelompok, strata dan keragaman lainnya, tetapi mereka bersatu dalam kesatuan yang berlandaskan persamaan iman dan ukkuwwah islamiyah. Mereka mengenakan pakaian yang sama, mengerjakan manasik yang sama, mengucapkan kalimat talbiyah yang sama. Mereka mempertaruhkan harta, keluarga bahkan jiwanya sendiri semata-mata hanya untuk memenuhi panggilan Allah SWT, untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, taqarrub ilallah. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT surat 22 al Hajj ayat 27 yang berbunyi :

Artinya : Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.

2

Sungguh implemtasi keimanan yang begitu hebat dan mengesankan ini merupakan proses dan pembuktian pembentukan kesadaran tauhid yang mendalam. Peristiwa ini bukan hanya sekadar menggambarkan bahwa manusia mampu mengendalikan keinginan atau napsunya demi melaksanakan perintah Allah SWT, akan tetapi juga menggambarkan bagaimana manusia selalu berusaha merespon perintah Allah SWT yang sama obyektif cenderung mementingkan kepentingan pribadinya.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil hamd.

Untuk kepentingan kehidupannya, Allah SWT menciptakan napsu atau keinginan sebagai salah satu komponen ruhani pada setiap manusia bahkan diberikan juga pada makhluk hewan. Dalam penggunaan napsu ini Al Quran menginformasikan dalam surat 3 Ali Imran ayat 14 sebagai berikut :

Artinya : Dijadikan indah dalam pandangan manusia kecintaan pada apa yang diingini yakni lawan jenis, anak keturunan, harta yang banyak berupa mas, perak, kuda pilihan, ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.

3

Dari ayat tersebut ternyata ada 3 macam keinginan yang merupakan kebutuhan esensial hidup manusia, pertama masalah sex yang berupa lawan jenis dan anak keturunan, kedua masalah materi, yakni harta, kekuasaan, jabatan dan sebagainya dan ketiga adalah Tuhan itu sendiri.

Dalam memenuhi tuntutan ketiga keinginan tersebut, terdapat dua pandangan , ada yang beranggapan masing-masing berdiri sendiri dan tidak saling berkait dan inilah pandangan sekuler. Dibarat umpamanya dalam masalah sex tidak dikaitkan dengan perlunya nikah, sex adalah kebutuhan biologis sesama manusia, karena itu bila sama-sama senang boleh dilakukan, orang tua tidak ada wewenang untuk melarang anaknya yang sudah dewasa untuk melakukan sexual contak dengan siapa saja yang ia senangi. Demikian pula dalam mencari kebutuhan materi, mereka mengandalkan semata-mata kemampuan otak dan ilmu pengetahuan, apa saja yang dapat menghasilkan materi dan kesenangan mereka lakukan, terakhir kita dengar dunia kedokteran di Amerika telah berhasil membuat seorang wanita melahirkan bayi yang berasalah dari system cloning. Dan bagi yang butuh pada Tuhan silakan pergi kerumah ibadah. Pandangan kedua adalah yang berpendapat bahwa ketiga kebutuhan itu adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan dan ini disebut pandangan kaum agamis. Pemenuhan atas kedua keinginan yakni sex dan materi

4

selalu dihubungkan dengan ajaran Tuhan. Menurut Al Quran hal itu diisyaratkan diakhir kalimat “dua kebutuhan itu adalah kesenangan dunia tapi tempat kembali yang baik tetap disisi Allah”

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil hamd.

Bangsa Indonesia hidup di belahan timur yang seharusnya memiliki corak budaya timur yang tentunya pula berbeda dengan yang hidup dibelahan barat. Apalagi bangsa Indonesia ini mayoritas baragama Islam yang semestinya memilih apa yang digariskan oleh Alquran. Namun karena kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi, ditambah lagi dengan sex bebas bukan hanya menggejala tapi sudah tidak ada rasa malu untuk diketahui umum, dilakukan baik yang telah berumah tangga maupun belum, para pelajar dan mahasiswa. Bahkan ada sinetron yang menggambarkan bahwa sex atau hamil sebelum nikah itu adalah hal yang tak perlu dipersoalkan Lihatlah pula bagaimana cara berbusana kaum perempuan kita, terutama para artis, berani membuka aurat seakan-akan menjadi trend untuk mendapatkan popularitas.

Bagaimana tentang kehidupan materialis disini, konon katanya segalanya keselamatan dan kesenangan hidup ini memerlukan satu kata kunci yakni UANG. Mulai keselamatan yang paling

5

mendasar seperti makan minum, hingga ongkos rumah sakit perlu uang.

Apalagi yang namaya untuk mencari kesenangan, mutlak harus dengan uang. Uang adalah segalanya Bagi sebagian kaum duafa keperluan kepada rupiah kadangkala memaksa dirinya berbuat kriminal, apakah dengan mencuri, merampas, merampok atau bahkan membunuh.Tak kalah hebatnya pencurian, perampasan bahkan perampokan terhadap kekayaan Negara yang dilakukan oleh sebagian aparatur Negara dan para pengusaha konglomerat hitam. Hilang sudah rasa malu baik kepada sesame manusia, kepada dirinya sendir bahkan kepada Allah SWT, semua demi uang.

Kiranya benarlah peringatan Allah SWT dalam surat 57 al-Hadid ayat 20

6

Artinya : Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehdupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan , perhiasan dan

bermegah-megah diantara kamu serta saling berbangga tentang banyak harta dan anak. Seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan diakhirat ada azab yang keras dan ampunan serta ridha Allah. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.

Banyak pakar yang mengatakan bangsa Indonesia saat ini bukan hanya sedang mengalami krisis yang multi dimensi dibidang materi tetapi yang lebih parah adalah krisis moral, krisis akhlakul karimah. Rasulullah SAW pernah memprihatinkan ummatnya dibelakang hari. Dihadapan para sahabatnya, Rasul pernah mengatakan ummatku diakhir zaman nanti tak ubahnya seperti kue diatas sebuah piring yang diperebutkan orang banyak sementara mereka tak punya daya upaya, sahabat bertanya apakah ummat Islam waktu itu sedikit jumlahnya. Rasul menjawab tidak, bahkan banyak namun laksana buih dilautan karena mereka telah dihinggapi penyakit ALWAHN. Sahabat bertanya apa itu ? Rasul menjelaskan alwahn itu hubbuddunia wakaraahiah almaut, cinta dunia dan benci pada maut. Kehidupan duniawi betul-betul menyenangkan almaut, cinta dunia dan benci pada maut. Kehidupan duniawi betul-betul menyenangkan tapi sekaligus

7

menipu manusia karena untuk mendapatkannya, manusia sering

lupa kepada Tuhannya.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil hamd

Tentang kebutuhan manusia kepada Tuhan sebenarnya merupakan fitrah manusia, siapa saja orangnya nalurinya butuh pada Tuhan. Walaupun pada saat senang dan riang gembira biasanya manusia lupa pada Tuhan, namun begitu keadaan tidak menyenangkan, kritis, bahaya, ancaman maut, orang ingat dan berdoa pada Tuhan Sebagaimana difirmankan dalam surat 10 Yunus ayat 22 dan 23

Artinya :Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan didaratan dan dilaut. Sehingga tatkala kamu berada dalam bahtera dan meluncur dengan membawa penumpang dalam tiupan angin yang baik, mereka bergembira karenanya, kemudian datang badai

8

dan gelombang dari segenap penjuru dan mereka yakin telah terkepung bahaya maka mereka berdoa dengan ikhlas kepada Allah, jika Engkau selamatkan kami pastilah kami akan bersyukur.

Tuhan menurut bahasa alquran disebut ILAAHUN yang memiliki bentuk jama’ yaitu ALAIHATUN. Pengertian ilaah adalah segala sesuatu yang dipentingkan oleh manusia sedemikian rupa sehingga ia rela dirinya dikuasai atau didominasi olehnya. Dalam surat 28 al Qashash ayat 38 kata ilaah dipakai oleh Firaun untuk dirinya sendiri, katanya : Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagi kamu selain aku (

) dalam surat 45 al Jatsiah ayat 23 kata ilaah digunakan untuk napsu/keinginan ; Tidaklah kamu perhatikan betapa manusia mengilaahkan napsunya ( ).

Dari dua contoh itu ternyata kata ilaah dapat mengandung arti benda baik kongkrit (pribadi Firaun) maupun abstrak (napsu) atau kekuasaan. Dengan demikian Tuhan dapat berbentuk apa saja selama dipentingkan dan dapat menguasai manusia. Uang atau harta sebagaimana telah disinggung yang menguasai hidup manusia adalah tuhan tandingan. Uang yang pada mulanya hanya

9

sebagai alat tukar, berubah status menjadi alat ukur status,

kesuksesan diukur dengan uang, prestasi diukur dengan uang. Demikian pula jabatan dan kekuasaan adalah tuhan bagi yang didominasinya dan sebagainya dan sebagainya, sungguh sangat tepat Al Quran menggunakan bentuk jama’ aalihatun. Manakala manusia yang beriman kepada Allah SWT. Namun disamping itu

kehidupannya masih didominasi ketergantungan kepada harta atau jabatan dan kekuasaan dan sebagainya itulah yang disebut syirik. Dan manakala dalam diri kita tidak ada yang mendominasi selain Allah itulah yang disebut tauhid. Mentauhidkan Allah memang tidak mudah, pernah seorang sahabat minta nasehat kepada Rasul. Rasul memberi satu kalimat pendek ( ﻗﻞﻻﺍﻟﻪﺍﻻﺍﷲ ﺛﻢﺍﺴﺗﻗﻡ ) ucapkan tidak ada ilaah apapun kecuali Allah setelah itu istiqamah, konsisten.

Dengan kata lain tidak ada yang menguasai, tidak ada yang mendominasi, tidak ada yang mempengaruhi dalam berbuat dan dalam meminta selain Allah. Orang bertauhid bukan tidak butuh kepada sex, tapi bagaimana penyaluran keinginan biologis itu diridhai Allah, bukan tidak butuh kepada materi duniawi demi keselamatan dan kesenangan hidup duniawi namun dengan cara dan materi yang diridhai Allah. Manakala diperintah Allah tak satupun yang dapat menghalangi atau membujuk untuk tidak melakukan dan bila dilarang Allah tak satupun kekuatan yang

10

dapat membujuk untuk melakukannya.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil hamd

Dengan demikian jelaslah bahwa mengejar gemerlap kehidupan duniawi ini tanpa menghubungkan diri dengan baik kepada Allah SWT hanya akan membawa malapetaka dan kerugian bagi kita.

Rasulullah saw pernah memperingatkan andaikata seorang anak

manusia telah memiliki dua buah gunung emas, dia akan tetap mencari yang ketiga. Tauhidlah yang dapat mengendalikan napsu, tauhid yang bukan hanya sekedar yakin dan percaya bahwa Tuhan itu ada sebab Iblispun yakin dan percaya bahwa Allah itu ada, tapi ia membangkang dan menjadi makhluk yang ingkar dan kafir. Jadi tauhid yang benar adalah dengan kepatuhan yang total. Tauhid yang teraplikasi dalam kehidupan bahwa benar-benar tidak ada ilaah, tidak ada yang menguasai, membujuk, mamaksa walaupun napsu kita sendiri kecuali atas perintah dan kehendak Allah SWT. Bagi mukmin yang telah istiqamah tauhidnya irama hidupnya sesuai dengan kehendak Allah. Dari gambaran demikian kita dapat memahami mengapa nabi Ibrahim dan puteranya Ismail mau melaksanakan satu tindakan yang tidak logis menurut akal. Itulah pancaran tauhid yang paling murni yang pernah dibuktikan dalam sejarah kemanusiaan. Dr. Muhammad Imaduddin Abdul Rahim mengatakan kalimat LAA ILAAHA ILLALLAAH adalah suatu

11

deklarasi yang membebaskan manusia yang istiqamah dari segala macam bentuk perbudakan dan penjajahan, termasuk penjajahan hawa napsu sendiri.

Semoga dengan memperbaiki dan memperbaharui tauhid kita kepada Allah SWT sebagaimana telah diteladankan oleh nabi Ibrahim, kita dapat menghadapi gemerlap bujukan kesenangan sesaat duniawi ini dengan tetap teguh dalam kepatuhan dan ketaatan kepada Allah SWT. semoga Allah memberikan kita kemampuan dan kekuatan batin untuk melaksanakannya.

Amin ya rabbal alamin, mari kita panjatkan doa demi keselamatan dan kesenangan dunia dan akhirat.

DOA :

Ya Allah ampunilah kami kaum muslimin dan muslimat baik yang masih hidup maupun yang telah wafat. Sungguh engkau maha mendengar, maha dekat dan maha mengabulkan wahai zat maha pemberi segala kebutuhan.

12

Ya Allah, kami sadar bahwa kami banyak menganiaya diri sendiri, padahal tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali engkau, karena itu ampunilah dan kasihanilah kami. Sungguh engkau maha pengasih lagi penyayang

Ya Allah alihkan kehidupan kami dari gemilang nista maksiat menuju kehormatan ketaatan. Cukupkan kehidupan kami dengan yang halal bukan yang haram dengan taat bukan dengan maksiat, dan dengan kurniamu bukan dari selain engkau.

13

Ya Allah kami mengharapkan imam yang menyinari hati dan keyakinan yang mantap hingga kami menyadari bahwa tidak ada musibah yang minimpa kecuali telah ada dalam qada dan qadar. Jadikan kami ridha atas ketetapanmu.

Ya Allah bantulah kami dalam menghadapi gemerlap dunia dengan kemampuan mengendalikan diri serta hati kami merasa cukup dengan apa yang telah engkau berikan.

14

Bersihkan lidah kami dari kebohongan, bersihkan hati kami dari kemunafikan, amal perbuatan kami dari raya dan takabbur bersihkan mata kami dari pengkhianatan. Sungguh engkau maha mengetahui mata yang khianat serta yang tersembunyi dalam dada.

Tidak ada komentar: